Icon wanita Succes

Jumat, 01 April 2011

Analisa Lapkeu Tugas APS (akuntansi perbankan syariah)

DAFTAR ISI
Halaman Cover
Daftar Isi 1
Laporan Keuangan PT bank Syari’ah Mandiri (Persero)Tbk
Hasil analisis 2
Penutup 9
Daftar Rujukan 10








Analisa Laporan Keuangan PT Bank syariah mandiri (Persero) Tbk.

A. Berdasarkan pengelompokan akun/perkiraan pada laporan keuangan bank syariah mandiri, menurut tim kami sudah sesuai. Karena penyajiannya sudah berdasarkan PSAK 101 dimana laporan keuangan ini disajikan secara lengkap yang terdiri dari komponen-komponen berikut ini: neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas, laporan sumber dan penggunaan dana zakat, laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan dan catatan atas laporan keuangan.
1. Neraca
Dalam penyajian neraca, Bank syariah Mandiri telah sesuai dengan PSAK 101 yang merupakan penyempurnaan dari PSAK 59 dalam hal informasi yang harus disajikan maupun urutan penyajiannya, yaitu disajikan berdasarkan karakteristiknya dan menurut urutan likuiditas. Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan entitas syariah meliputi informasi yang terkait dengan asset, kewajiban, dana syirkah temporer, ekuitas, pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan kerugian, arus kas, dana zakat dan dana kebajikan.
2. Laporan laba rugi
Bank syariah mandiri menyajikan laporan laba rugi dengan mengelompokkan unsur-unsurnya secara berjenjang ( Multiple step) dari kegiatan utama bank dan kegiatan lainnya, sehingga dapat tergambar antara pendapatan dan beban yang terjadi. Dalam penyajiannya Bank Syariah Mandiri sudah merincikan sesuai dengan pos-posnya meliputi: pos pendapatan pengelolaan dana oleh Bank sebagai Mudharib, pos hak pihak ketiga atas bagi hasil dana syirkah temporer, pos pendapatan usaha lainnya, pos beban usaha, pos laba usaha, pos pendapatan dan beban non usaha, pos laba sebelum zakat dan pajak penghasilan, pos Zakat, pos laba sebelum pajak penghasilan, pos manfaat beban pajak penghasilan, pos laba bersih dan pos laba bersih per saham dasar.
3. laporan arus kas
untuk laporan arus kas bank syariah telah menyajikannya dengan lengkap sesuai dengan PSAK 101.
4. laporan perubahan ekuitas
untuk laporan perubahan ekuitas, Bank syariah mandiri sudah memuat laporan tersebut. Dengan adanya laporan tersebut maka penulisan laporan ini dapat di evaluasi.
5. laporan sumber dan penggunaan dana zakat
u ntuk laporan sumber dan penggunaan dana zakat, Bank Syariah Mandiri telah memuat terkait sumber penerimaan dan penggunaan dana zakat, meskipun tidak memerinci kegiatan sosial yang telah dilakukan, tetapi secara keseluruhan laporan telah dicatat secara baik. Dalam laporan tersebut juga memuat kenaikan atau penurunan dana zakat, saldo awal dan saldo akhirnya. Kondisi ini sudah sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam PSAK 101 paragraf 17 poin 70 mengenai laporan sumber dan penggunaan dana zakat.

6. laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan
laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan Bank syariah Mandiri penyajiannya sudah sesuai dengan PSAK 101 paragraf 30 poin 75 yang meliputi sumber dana kebajikan, pengguanaan dana kebajikan, kenaikan atau penurunan sumber dana kebajikan, saldo awal dan saldo akhir dana kebajikan.
7. catatan atas laporan keuangan
catatan atas laporan keuangan sudah disajikan secara sistematis dan disertakan dalam laporan tahunan yang diterbitkan.
Adapun karakteristik transaksi sesuai syariah (Sri Nurhayati-Wasilah 2009) harus memenuhi karakteristik dan persyaratan antara lain:
- transaksi hanya dilakukan berdasarkan prinsp saling paham dan saling ridho
- prin
- sip kebebasan bertransaksi sepanjang objeknya halal dan baik
- uang hanya berfungsi sebagai alat tukar dan satuan pengukur nilai, bukan sebagai komoditas.
- Tidak mengandung unsur riba’
- Tidak mengandung unsur kedzaliman
- Tidak mengandung unsur maysir
- Tidak mengandung unsur gharar
- Tidak mengandung unsur haram
- Tidak Menganut prinsip nilai waktu dari uang (time value of money), karena keuntungan yang didapat dalam kegiatan usaha terkait dengan risiko yang melekat pada kegiatan usaha tersebut sesuai dengan prinsip al ghunmu bil ghurmi ( no gain without accoumpany risk )
- Transaksi dilakukan berdasarkan suatu perjanjian yang jelaas dan benar serta untuk keuntungan semua pihak tanpa erugikan pihak lain sehingga tidak diperkenankan menggunakan standar ganda harga untuk satu akad serta tidak menggunakan dua transaksi bersamaan yang beerkaitan ( ta’aluq) dalam satu akad.
- Tidak ada distrosi harga melalui rekayasa permintaan (najasy) aupun melaui rekayasa penawran atau ikhtikar
- Tidak mengandung unsure kolusi dengan suap menyuap ( risywah)
Karakteristik tersebut dapat diterapkan pada transaksi bisnis yang bersifat komersial ataupun nonn komersial.

B. Menurut tim analisa kami, laporan keuangan pada bank Syariah mandiri sudah sesuai dengan tujuan laporan keuangan syariah karena dalam penyajiannya sudah terstruktur dengan baik dari posisi keuangan dan kinerja keuangannya. Berdasarkan PSAK 101, penyajian laporan keuangan Bank Syariah Mandiri menyajikan laporan keuangan yang memberikan informasi mengenai entitas syariah yang meliputi asset, kewajiban, dana syirkah temporer, ekuitas, pendapata dan beban termasuk keuantungan dan kerugian arus kas, dana zakat dan dana kebajikan. Informasi tersebut beserta informasi lainnya yang terdapat dalam catatan atas laporan keuangan membantu pengguna laporan dalam memprediksi arus kas pada masa depan, khususnya dalam hal waktu dan kepastian diperolehnya kas dan setara kas dan ini sudah sesuai dengan tujuan laporan keuangan.
Tujuan laporan keuangan syari’ah (Sri Nurhayati – Wasilah, 2009 dan http://sharianomics.wordpress.com/2010/12/12/tujuan-laporan-keuangan-entitas-syariah/), tujuan laporan keuangan itu adalah :
a. meningkatkan kepatuhan terhadap prinsip syari’ah dalam semua transaksi dan kegiatan usaha.
b. Informasi kepatuhan entitas syariah terhadap prinsip syari’ah, serta informasi asset,kewajiban, pendapatan dan beban yang tidak sesuia dengan prinsip syariah bika ada dan bagaimana perolehan dan penggunaannya
c. Informasi untuk membantu mengevaluasi pemenuhan tanggung jawab entitas syariah terhadap amanah dalam mengamankan dana, manginvestaasikannya pada tingkat keuntungan yang layak.
d. informasi mengenai tingkt keuntungan investasi yang diperoleh penanam modal dan pemilik dana ssyirkah tmporer, dan informasi mengenai pemenuhan kewajiban (bligasi) fungsi social entitas syariah termasuk pengelolaan dan penyaluran zAkat. Infak,sedekah, dan wakaf.

C. Asumsi dasar
Asumsi dasar yang digunakan oleh Bank Syariah mandiri dalam pelaporan keuangannya menggunakan asumsi dasar akrual dimana pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat kejadian dan diungkapkan dalam catatan akuntansi serta dilaporkan dalam laporan keuangan pada periode yang bersangkutan. Laporan tersebut juga memberikan informasi kepada pemakai tidak hanya transaksi masalalu tetapi juga kewajiban pembayaran kas dimasa yang akan datang. Maka dengan ini, pelaporan keuangan Bank Syariah Mandiri tersebut sudah sesuai dengan asumsi dasar ( asumsi dasar akrual) yang disarankan dalam kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan syariah (KDPPLKS). Adapun menurut (Sri Nurhayati- Wasilah 2009) asumsi dasar ada dua, yaitu:
a. Dasar akrual
Maksudnya bahwa pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat kejadian (dan bukan pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar) dan diungkapkan dalam catatan akuntansi serta dilaporkan dalam laporan keuangan pada periode yang bersangkutan, laporan dengan asumsi dasar Akrual ini memberikan informasi kepada pemakai tidak hanya transaksi masa lalu yang melibatkan penerimaan dan pembayaran kas tetapi juga kewajiban pembayaran kas pada masa depan serta sumber daya yang memrepresentasikan kas yang akan diterima dimasa depan.
b. Kelangsungan usaha
Laporan keuangan biasanya disusun atas dasar asumsi kelangsungan usaha entitas syariah yang akan melanjutkan usahanya dimasa depan. Oleh karena itu, entitas syariah diasumsikan tidak bermaksud atau berkeinginan melikuidasi atau mengurangi secara material skala usahanya. Jika maksud atau keinginan tersebut timbul, laporan keuangan mungkin harus disusun dengan dasar yang berbeda dan dasar yang digunakan harus diungkapkan.

D. Karakteristik kualitatif suatu laporan keuangan
Menurut Tim Analisa kami, pelaporan Keuangan Bank syariah Mandiri sudah dapat dikatakan Berkualitas, karena sudah memenuhi karakteristik Kualitatif laporan Keuangan yang meliputi:
a. Dapat dipahami
Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan adalah kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh pemakai. Untuk maksud ini, pemakai diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari informasi dengan ketekunan yang wajar.


b. Relevan
Informasi dikatakan relevan jika mampu mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai dengan membantu mereka mengevalusi peristiwa masalalu, masa kini atau masa depan, serta menegaskan atau mengoreksi hasil evaluasi mereka dimasa lalu, relevan berarti juga harus berguna untuk peramalan dan penegasan atas transaksi yang berkaitan satu sama lain.
c. Keandalan
Andal diartikan sebagai bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan pemakaiannya sebagai penyajian yang tulus dan jujur darii yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapaat disajikan. Agar dapat diandalkan maka informasi harus memenuhi hal sebagai berikut:
1. Mmenggambarkan dengan jujur transaksi serta peristiwa lainnya yang seharuskan disajikan atau yang secara wajar dapat diharapkan untuk disajikan.
2. Dicatat dan disajikan sesuai dengan substansi dan realitas ekonomi yang sesuai dengan prinsip syariah dan bukan hanya bentuk hukumnya.
3. Harus diarahkan untuk kebutuhan umum pemakai dan bukan pihak tertentu saja.
4. Didasarkan atas pertimbangan yang sehat dalam hal menghadapi ketidakpastian peristiwadan keadaan tertentu.
5. Lengkap dalam batasan materialitas dan biaya.
d. Dapat dibandingkan
Pemakai harus dapat membandingkan laporan keuangan entitas syariah antar periode untuk mengidentifikasi kecenderungan posisi dan kinerja keuangan.
E. Unsur-unsur laporan keuangan
Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh bank Syariah mandiri sudah memenuhi semua komponen atau unsur-unsur laporan keuangan yang harus dilaporkan. Dan unsur-unsur laporan keuangan tersebut adalah:
1) Asset adalah sumber daya yang dikuasai oleh entitas syariah sebagai akibat dari peristiwa masalalu dan dari mana manfaat ekonomi dimasa depan diharapkan akan diperoleh entitas syariah.
2) Kewajiban merupakan utang entitas syariah masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu, penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya entitas syariahyang mengandung manfaat ekonomi.
3) Dana syirkah temporer adalahdana yang diterima sebagai investasi dengan jangka waktu tertentu dari individu dan pihak lainnya dimana entitas syariah mempunyai hak untuk mengelola dan menginvestasikan dana tersebut dengan pembagian hasil investasi berdasarkan kesepakatan.
4) Ekuitas adalah hak residual atas aset entitas syariah setelah dikurangi semua kewajiban dan dana syirkah tempporer.


PENUTUP

Hasil Analisis akhir :
Dari pelaporan keuangan Bank syariah mandiri, Hasil Analisis kami menyimpulkan bahwa Laporan Tahunan tersebut telah sesuai dengan PSAK 101, baik dalam karakteristiknya, tujuannya, asumsi dasar, karakteristik kualitatif maupun unsur-unsur laporan keuangannya sudah memenuhi persyaratan.

DAFTAR RUJUKAN

Nurhayari, Sri; Wasilah, 2009, Akuntansi Syariah di Indonesia, Edisi Kedua, Salemba Empat.
Pernyataan Standar Akuntansi keuangan, 2009, Dewan Standar Akuntansi Keuangan IAI Graha Akuntan: Menteng Jakarta.
www.iaiglobal.or.id
http://sharianomics.wordpress.com/2010/12/12/tujuan-laporan-keuangan-entitas-syariah
www.banksyariahmandiri.co.id

Senin, 28 Maret 2011

Pemikiran Ekonomi Asy-Syatibi (790H/1388 M)

PEMIKIRAN EKONOMI ASY-SYATIBI
( 790 H/1388 M)
Oleh :
Erna Ningsih dan Indah Kurniawati

A. Riwayat Hidup
Asy-Syatibi yang bernama lengkap Abu Ishaq bin Musa bin Muhammad al-Lakhmi al-Gharnati asy-Syatibi merupakan salah seorang cendekiawan muslim yang belum banyak diketahui latar belakang kehidupannya. Yang jelas, ia berasal dari suku Arab Lakhmi. Nama asy-Syatibi dinisbatkan ke daerah asal keluarganya, Syatibah (Xatiba atau Jativa), yang terletak di kawasan Spanyol bagian timur.1 Asy-Syatibi dibesarkan dan memperoleh seluruh pendidikannya di ibukota kerajaan Nashr, Granada, yang merupakan benteng terakhir umat Islam di Spanyol. Masa mudanya bertepatan dengan masa pemerintahan Sultan Muhammad V al-Ghani Billah yang merupakan masa keemasan umat Islam setempat karena Granada menjadi pusat kegiatan ilmiah dengan berdirinya Universitas Granada. Suasana ilmiah yang berkembang dengan baik di kota tersebut sangat menguntungkan bagi asy-Syatibi dalam menuntut ilmu serta mengembangkannya di kemudian hari. Dalam meniti pengembangan
intelektualitasnya, tokoh yang bermazhab Maliki ini mendalami berbagai ilmu, baik yang berbentuk ‘ulum al-wasa’il (metode) maupun ‘ulum maqashid(esensi dan hakikat). Asy-Syatibi memulai aktivitas ilmiahnya dengan belajar dan mendalami bahasa Arab dari Abu Abdillah Muhammad ibn Fakhkhar al- Biri, Abu Qasim Muhammad ibn Ahmad al-Syabti, dan Abu Ja’far Ahmad al- Syaqwari. Selanjutnya, ia belajar dan mendalami hadis dari Abu Qasim ibn Bina dan Syamsuddin al-Tilimsani, ilmu kalam dan falsafah dari Abu Ali Mansur al-Zawawi, ilmu ushul fikih dari Abu Abdillah Muhammad bin Ahmad al-Miqarri dan Abu Abdillah Muhammad ibn Ahmad al-Syarif al- Tilimsani, ilmu sastra dari Abu Bakar al-Qarsyi al-Hasymi, serta berbagai ilmu lainnya, seperti ilmu falak, mantiq, dan debat. Di samping bertemu langsung, ia juga melakukan hubungan korespondensi untuk meningkatkan
dan mengembangkan pengetahuannya, seperti mengirim surat kepada seorang sufi, Abu Abdillah ibn Ibad al-Nafsi al-Rundi. Meskipun mempelajari dan mendalami berbagai ilmu, asy-Syatibi lebih berminat untuk mempelajari bahasa Arab dan, khususnya, ushul fikih. Ketertarikannya terhadap ilmu ushul fikih karena, menurutnya, metodologi dan falsafah fikih Islam merupakan faktor yang sangat menentukan kekuatan dan kelemahan fikih dalam menanggapi perubahan sosial. Setelah memperoleh ilmu pengetahuan yang memadai, asy-Syatibi mengembangkankan potensi keilmuannya dengan mengajarkan kepada para generasi berikutnya, seperti Abu Yahya ibn Asim, Abu Bakar al-Qadi dan Abu Abdillah al-Bayani. Di samping itu, ia juga mewarisi karya-karya ilmiah, seperti Syarh Jalil ‘ala al-Khulashah fi al-Nahw dan Ushul al-Nahw dalam bidang bahasa Arab dan al-Muwafaqat fi Ushul al-Syari’ah dan al-I’tisham dalam bidang ushul fikih. Asy-Syatibi wafat pada tanggal 8 Sya’ban 790 H (1388 M).

B. Konsep Maqashid al-Syari’ah
Sebagai sumber utama agama Islam, Alquran mengandung berbagai ajaran. Ulama membagi kandungan Alquran dalam tiga bagian besar, yaitu akidah, akhlak, dan syariah. Akidah berkaitan dengan dasar-dasar keimanan, akhlak berkaitan dengan etika dan syariah berkaitan dengan berbagai aspek hukum yang muncul dari aqwal (perkataan) dan af’al (perbuatan). Kelompok terakhir (syariah), dalam sistematika hukum Islam, dibagi dalam dua hal, yakni ibadah (habl min Allah) dan muamalah (habl min al-nas). Alquran tidak memuat berbagai aturan yang terperinci tentang ibadah dan muamalah. Ia hanya mengandung dasar-dasar atau prinsip-prinsip bagi berbagai masalah hukum dalam Islam. Bertitik tolak dari dasar atau prinsip ini, Nabi Muhammad saw menjelaskan melalui berbagai hadisnya. Kedua sumber inilah (Alquran dan hadis Nabi) yang kemudian dijadikan pijakan ulama dalam mengembangkan hukum Islam, terutama di bidang muamalah. Dalam kerangka ini, asy-Syatibi mengemukakan konsep maqashid al-syariah. Secara bahasa, Maqashid al-Syari’ah terdiri dari dua kata, yakni maqashid dan al-syari’ah. Maqashid berarti kesengajaan atau tujuan, sedangkan al-syariah berarti jalan menuju sumber air, dapat pula dikatakan sebagai jalan ke arah sumber pokok kehidupan.4 Menurut istilah, asy-Syatibi menyatakan, “Sesungguhnya syariah bertujuan untuk mewujudkan kemaslahatan manusia di dunia dan di akhirat”
Dari pengertian tersebut, dapat dikatakan bahwa tujuan syariah menurut asy-Syatibi adalah kemaslahatan umat manusia. Lebih jauh, ia menyatakan bahwa tidak satu pun hukum Allah swt yang tidak mempunyai tujuan karena hukum yang tidak mempunyai tujuan sama dengan membebankan sesuatu yang tidak dapat dilaksanakan.6 Kemaslahatan, dalam hal ini, diartikannya sebagai segala sesuatu yang menyangkut rezeki manusia, pemenuhan Penghidupan manusia, dan perolehan apa-apa yang dituntut oleh kualitaskualitas emosional dan intelektualnya, dalam pengertian yang mutlak. Dengan demikian, kewajiban-kewajiban dalam syariah menyangkut perlindungan maqashid al-syari’ah yang pada gilirannya bertujuan melindungi kemaslahatan manusia. Asy-Syatibi menjelaskan bahwa syariah berurusan dengan perlindungan mashalih, baik dengan cara yang positif, seperti demi menjaga eksistensi mashalih, syariah mengambil berbagai tindakan untuk menunjang landasan-landasan mashalih, maupun dengan cara preventif, seperti syariah mengambil berbagai tindakan untuk melenyapkan unsur apa pun yang yang secara aktual atau potensial merusak mashalih.

1. Pembagian Maqashid al-Syari’ah
Menurut asy-Syatibi, kemaslahatan manusia dapat terealisasi apabila lima unsur pokok kehidupan manusia dapat diwujudkan dan dipelihara, yaitu agama, jiwa, akal, keturunan, dan harta. Dalam kerangka ini, ia membagi maqashid menjadi tiga tingkatan, yaitu dharuriyat, hajiyat dan tahsiniyat.

a. Dharuriyat
Jenis maqashid ini merupakan kemestian dan landasan dalam menegakkan kesejahteraan manusia di dunia dan di akhirat yang mencakup pemeliharaan lima unsur pokok dalam kehidupan manusia, yakni agama, jiwa, akal, keturunan, dan harta. Pengabaian terhadap kelima unsur pokok tersebut akan menimbulkan kerusakan di muka bumi serta kerugian yang nyata di akhirat kelak. Pemeliharaan terhadap agama, jiwa, akal, keturunan, dan harta dapat dilakukan dengan cara memelihara eksistensi kelima unsur pokok tersebut dalam kehidupan manusia dan melindunginya dari berbagai hal yang dapat merusak. Sebagai contoh, penunaian rukun Islam, pelaksanaan kehidupan manusiawi serta larangan mencuri masing-masing merupakan salah satu bentuk pemeliharaan eksistensi agama dan jiwa serta perlindungan terhadap eksistensi harta.

b. Hajiyat
Jenis maqashid ini dimaksudkan untuk memudahkan kehidupan, menghilangkan kesulitan atau menjadikan pemeliharaan yang lebih baik terhadap lima unsur pokok kehidupan manusia. Contoh jenis maqashid ini antara lain mencakup kebolehan untuk melaksanakan akad mudharabah, musaqat, muzara’ah dan bai salam, serta berbagai aktivitas ekonomi lainnya yang bertujuan untuk memudahkan kehidupan atau menghilangkan kesulitan manusia di dunia.

c. Tahsiniyat
Tujuan jenis maqashid yang ketiga ini adalah agar manusia dapat melakukan yang terbaik untuk menyempurnakan pemeliharaan lima unsur pokok kehidupan manusia. Ia tidak dimaksudkan untuk menghilangkan atau mengurangi berbagai kesulitan, tetapi hanya bertindak sebagai pelengkap, penerang dan penghias kehidupan manusia. Contoh jenis maqashid ini antara lain mencakup kehalusan dalam berbicara dan bertindak serta pengembangan kualitas produksi dan hasil pekerjaan.

2. Korelasi Antara Dharuriyat, Hajiyat dan Tahsiniyat
Dari hasil penelaahannya secara lebih mendalam, Asy-Syatibi menyimpulkan korelasi antara dharuriyat, hajiyat dan tahsiniyat sebagai berikut:

a. Maqashid dharuriyat merupakan dasar bagi maqashid hajiyat dan maqashid tahsiniyat
b. Kerusakan pada maqashid dharuriyat akan membawa kerusakan pula pada maqashid hajiyat dan maqashid tahsiniyat.
c. Sebaliknya, kerusakan pada maqashid hajiyat dan maqashid tahsiniyat tidak dapat merusak maqashid dharuriyat.
d. Kerusakan pada maqashid hajiyat dan maqashid tahsiniyat yang bersifat absolut terkadang dapat merusak maqashid dharuriyat.
e. Pemeliharaan maqashid hajiyat dan maqashid tahsiniyat diperlukan demi pemeliharaan maqashid dharuriyat secara tepat.
Dengan demikian, apabila dianalisis lebih jauh, dalam usaha mencapai
pemeliharaan lima unsur pokok secara sempurna, ketiga tingkat maqashid tersebut tidak dapat dipisahkan. Tampaknya, bagi asy-Syatibi, tingkat hajiyat merupakan penyempurna tingkat dharuriyat, tingkat tahsiniyat merupakan penyempurna lagi bagi tingkat hajiyat, sedangkan dharuriyat menjadi pokok hajiyat dan tahsiniyat. Pengklasifikasian yang dilakukan asy-Syatibi tersebut menunjukkan betapa pentingnya pemeliharaan lima unsur pokok itu dalam kehidupan manusia. Di samping itu, pengklasifikasian tersebut juga mengacu pada pengembangan dan dinamika pemahaman hukum yang diciptakan Allah swt
dalam rangka mewujudkan kemaslahatan manusia. Berkenaan dengan hal tersebut, Mustafa Anas Zarqa menjelaskan bahwa tidak terwujudnya aspek dharuriyat dapat merusak kehidupan manusia dunia dan akhirat secara keseluruhan. Pengabaian terhadap aspek hajiyat tidak sampai merusak keberadaan lima unsur pokok, tetapi hanya membawa kesulitan bagi manusia sebagai mukallaf dalam merealisasikannya. Adapun pengabaian terhadap aspek tahsiniyat mengakibatkan upaya pemeliharaanlima unsur pokok tidak sempurna.12 Lebih jauh, ia menyatakan bahwa segalaaktivitas atau sesuatu yang bersifat tahsiniyat harus dikesampingkan jikabertentangan dengan maqashid yang lebih tinggi (dharuriyat dan hajiyat).

C. Beberapa Pandangan asy-Syatibi di Bidang Ekonomi
1. Obyek Kepemilikan
Pada dasarnya, asy-Syatibi mengakui hak milik individu. Namun, ia menolak kepemilikan individu terhadap setiap sumber daya yang dapat menguasai hajat hidup orang banyak. Ia menegaskan bahwa air bukanlah obyek kepemilikan dan penggunaannya tidak bisa dimiliki oleh seorang pun. Dalam hal ini, ia membedakan dua macam air, yaitu: air yang tidak dapat
dijadikan sebagai obyek kepemilikan, seperti air sungai dan oase; dan air yang bisa dijadikan sebagai obyek kepemilikan, seperti air yang dibeli atau termasuk bagian dari sebidang tanah milik individu. Lebih jauh, iamenyatakan bahwa tidak ada hak kepemilikan yang dapat diklaim terhadap sungai dikarenakan adanya pembangunan dam.

2. Pajak
Dalam pandangan asy-Syatibi, pemungutan pajak harus dilihat dari sudut pandang maslahah (kepentingan umum). Dengan mengutip pendapat parapendahulunya, seperti al-Ghazali dan Ibnu al-Farra’, ia menyatakan bahwa pemeliharaan kepentingan umum secara esensial adalah tanggung jawab masyarakat. Dalam kondisi tidak mampu melaksanakan tanggung jawab ini,
masyarakat bisa mengalihkannya kepada Baitul Mal serta menyumbangkan sebagian kekayaan mereka sendiri untuk tujuan tersebut. Oleh karena itu, pemerintah dapat mengenakan pajak-pajak baru terhadap rakyatnya, sekalipun pajak tersebut belum pernah dikenal dalam sejarah Islam

D. Wawasan Modern Teori asy-Syatibi
Dari pemaparan konsep Maqashid asy-Syariah di atas, terlihat jelas bahwa syariah menginginkan setiap individu memperhatikan kesejahteraan mereka. Asy-Syatibi menggunakan istilah maslahah untuk menggambarkan tujuan syariah ini. Dengan kata lain, manusia senantiasa dituntut untuk mencari kemaslahatan. Aktivitas ekonomi produksi, konsumsi, dan pertukaran yang menyertakan kemaslahatan seperti didefinisikan syariah harus diikuti sebagai kewajiban agama untuk memperoleh kebaikan di dunia dan akhirat. Dengan
demikian, seluruh aktivitas ekonomi yang mengandung kemaslahatan bagi umat manusia disebut sebagai kebutuhan (needs). Pemenuhan kebutuhan dalam pengertian tersebut adalah tujuan aktivitas ekonomi, dan pencarian terhadap tujuan ini adalah kewajiban agama. Dengan kata lain, manusia berkewajiban untuk memecahkan berbagai permasalahan ekonominya. Oleh karena itu, problematika ekonomi manusia dalam perspektif Islam adalah pemenuhan kebutuhan (fulfillment needs) dengan sumber daya alam yang tersedia. Bila ditelaah dari sudut pandang ilmu manajemen kontemporer, konsep Maqashid al-Syariah mempunyai relevansi yang begitu erat dengan konsep Motivasi. Seperti yang telah kita kenal, konsep motivasi lahir seiring dengan munculnya persoalan “mengapa” seseorang berperilaku. Motivasi itu sendiri didefinisikan sebagai seluruh kondisi usaha keras yang timbul dari dalam diri manusia yang digambarkan dengan keinginan, hasrat, dorongan dan sebagainya.17 Bila dikaitkan dengan konsep maqashid al-syari’ah, jelas bahwa, dalam pandangan Islam, motivasi manusia dalam melakukan aktivitas ekonomi adalah untuk memenuhi kebutuhannya dalam arti memperoleh kemaslahatan hidup di dunia dan di akhirat. Kebutuhan yang belum terpenuhi merupakan kunci utama dalam suatu proses motivasi. Seorang individu akan terdorong untuk berperilaku bila terdapat suatu kekurangan dalam dirinya, baik secara psikis maupun psikologis. Motivasi itu sendiri meliputi usaha, ketekunan dan tujuan.
Menurut Maslow, apabila seluruh kebutuhan seseorang belum terpenuhi pada waktu yang bersamaan, pemenuhan kebutuhan yang paling mendasar merupakan hal menjadi prioritas. Dengan kata lain, seorang individu baru akan beralih untuk memenuhi kebutuhan hidup yang lebih tinggi jika kebutuhan dasarnya telah terpenuhi. Lebih jauh, berdasarkan konsep hierarchy of needs, ia berpendapat bahwa garis hirarkis kebutuhan manusia berdasarkan skala prioritasnya terdiri dari
1. Kebutuhan Fisiologi (Physiological Needs), mencakup kebutuhan dasar manusia, seperti makan dan minum. Jika belum terpenuhi, kebutuhan dasar ini akan menjadi prioritas manusia dan mengenyampingkan seluruh kebutuhan hidup lainnya.
2. Kebutuhan Keamanan (Safety Needs), mencakup kebutuhan perlindungan terhadap gangguan fisik dan kesehatan serta krisis ekonomi.
3. Kebutuhan Sosial (Social Needs), mencakup kebutuhan akan cinta, kasih sayang dan persahabatan. Tidak terpenuhinya kebutuhan ini akan mempengaruhi kesehatan jiwa seseorang.
4. fcKebutuhan Akan Penghargaan (Esteem Needs), mencakup kebutuhan terhadap penghormatan dan pengakuan diri. Pemenuhan kebutuhan ini akan mempengaruhi rasa percaya diri dan prestise seseorang.
5. Kebutuhan Aktualisasi Diri (Self-Actualization Needs), mencakup kebutuhan memberdayakan seluruh potensi dan kemampuan diri.Kebutuhan ini merupakan tingkat kebutuhan yang paling tinggi.
Dalam dunia manajemen, kebutuhan-kebutuhan yang dikemukakan oleh Maslow tersebut dapat diaplikasikan sebagai berikut:
1. Pemenuhan kebutuhan fisiologi antara lain dapat diaplikasikan dalam hal pemberian upah atau gaji yang adil dan lingkungan kerja yang nyaman.
2. Pemenuhan kebutuhan keamanan antara lain dapat diaplikasikan dalam hal pemberian tunjangan, keamanan kerja dan lingkungan kerja yang aman.
3. Pemenuhan kebutuhan sosial antara lain dapat diaplikasikan dalam hal dorongan terhadap kerjasama, stabilitas kelompok dan kesempatan berinteraksi sosial.
4. Pemenuhan kebutuhan akan penghargaan antara lain dapat diaplikasikan dalam hal penghormatan terhadap jenis pekerjaan, signifikansi aktivitas pekerjaan dan pengakuan publik terhadap performance yang baik.
5. Pemenuhan kebutuhan aktualisasi diri antara lain dapat diaplikasikan dalam hal pilihan dalam berkreativitas dan tantangan pekerjaan.

Bila ditelaah lebih dalam, berbagai tingkat kebutuhan yang dikemukakan oleh Maslow di atas sepenuhnya telah terakomodasi dalam konsep Maqashid al-Syariah. Bahkan, konsep yang telah dikemukakn oleh asy-Syatibi mempunyai keunggulan komparatif yang sangat signifikan, yakni menempatkan agama sebagai faktor utama dalam elemen kebutuhan dasar manusia, satu hal yang luput dari perhatian Maslow. Seperti yang telah dimaklumi bersama, agama merupakan fitrah manusia dan menjadi faktor penentu dalam mengarahkan kehidupan umat manusia di dunia ini. Dalam perspektif Islam, berpijak pada doktrin keagamaan yang
menyatakan bahwa pemenuhan kebutuhan hidup manusia dalam rangka memperoleh kemaslahatan di dunia dan di akhirat merupakan bagian dari kewajiban agama, manusia akan termotivasi untuk selalu berkreasi dan bekerja keras. Hal ini, pada akhirnya, tentu akan meningkatkan produktivitas kerja dan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

Selasa, 28 Desember 2010

Deary Queen

senandung semilir alam
pagi ini hujan mengunjungi bumi,
walau setiap tetes hanya sedikit namun kebersamaan dan kekompakan mereka dalam mencurahkan butir-butir hujannya membuat mereka mampu memasahi bumi Allah, dapat diambil hikmah dan belajar seperti hujan
tepatnya "jamaah hujan"
jadilah jamaah hujan yang kuat dan bisa mewarnai bumi :)

Senin, 13 Desember 2010

Pusta

Hanafi belum juga tidur selarut ini, malam terasa ganjil bagi dirinya. Diatas pohon mahoni,seekor burung hantu tak henti-hentinya menjerit. Padahal hanafi harus bangun lebih pagi.
Helai-helai buku itu harus selesai dibaca,tidak boleh ada sedikitpun yang terlewati. Bukankah besok akan ada Ujian Fisika dan Biologi?
O,tentu lelaki berumur enambelas tahun itu tidak akan lupa dengan jadwalnya,termasuk impian orangtuanya yang ingin menguliahkannya ke fakultas kedokteran. Risikonya terlalu besar jika Hanafi terlambat bangun dan tidak sempat menyelesaikan dua buku pelajarannya besok pagi. Hanafi jangan bermimpi akan mendapatkan juara kelas lagi disemester ini dengan nilai raport rata-rata delapan koma sekian.
Untuk membuang resah, hanafi menyeduh susu didapur yang berada dilantai bawah kamar kos-kosannya. Dibawanya susu itu keruang tengah. Lalu duduk dikursi merah yang sudah agak pudar. Membuka biscuit dan menikmatinya sambil membaca buku itu. Wajahnya kelihatan letih,hanafi menyeruput Susu hangatnya dan menoleh kesamping Ruang tengah, jendela kaca bergordyn hijau berbingkai kayu besi keabu-abuan memisahkan ruang tengah dengan kebun di luar sana, seperti menerjemahkan keganjilan dimalam ini.
Pikirannya menerawang pada siang tadi dimana ratusan anak dikumpulkan dilapangan sekolah dengan menggunakan pengeras suara, kepala sekolah berpesan “ingatlah anak-anakku,besok adalah hari terakhir penentuan kelulusan UNAS , giat dan fokuslah belajar untuk mata pelajaran yang akan di ujikan,masa depan kalian akan ditentukan oleh usaha kalian sendiri, kami hanya memfasilitasi pendidikan kalian, bersungguh-sungguhlah anakku perjuangan kalian masih panjang, jangan lupa iringi dengan Do’a dan shalat tahajud, dekatkan diri kalian kepada_Nya”
Dada hanafi berdebar-debar mendengar kalimat itu, perasaannya menjadi kacau teringat dengan kedua orang tuanya dikampung. Sudah enambelas tahun usia hanafi belum pernah memberikan kebahagiaan yang begitu berarti untuk kedua orangtuanya. Hanafi memandangi sekeliling ruang tengah yang terbuat dari beton dan sudah mulai pudar karena sudah lama tidak dicat.
Rumah kos-kosan itu mengingatkan hanafi pada orangtua yang ia cintai, air mata hanafi jatuh. Malam ini terasa begitu sedih.
“Fi! Hanafi! Hanafi”
Hanafi terkejut mendengar namanya dipanggil. Namun,pikirannya segera menepis. Baginya, malam-malam seperti ini tidak mungkin ada orang yang memanggil-manggil dirinya.
“Hanafi! Fi! Hanafi”
Panggilan itu terdengar lagi, dan kali ini suaranya semakin jelas. Bulu kuduk hanafi mulai bergidik. Tangan dan lututnya bergetar menahan rasa takut. Ini adalah pengalaman yang pertama. Sebab, semenjak ngekos dirumah ini selama lebih dari dua tahun, baru kali ini ada yang memanggil dirinya dimalam yang sudah begitu larut seperti ini.
Buru-buru Hanafi bangkit, lalu meninggalkan ruang tengah yang mendadak seram. Lalu meniti tangga. Namun, sebelum memasuki kamar, suara itu terdengar kembali, kali ini suaranya lebih keras.
“Hanafi!”
Lelaki itu menahan langkahnya. Segelas susu ditangan kanannya jatuh seketika. Hanafi mencoba memberanikan diri menengok kearah suara.
“siapa kau? jangan sembunyi!”
“aku disini Hanafi!”
Hanafi kaget.ternyata suara itu datang dari balik pohon mahoni diluar rumahnya, hanafi memandang lekat kearah balik pohon, lalu mendekatinya dengan perasaan tertekan, disibaknya gordyn itu pelan-pelan dengan jari bergetar dan keringat dingin. Namun, tak ada siapa-siapa. Tidak mungkin baju ini bisa bicara,pikirnya.
“aku yang bicara,Fi”
Hanafi kembali kaget. Lalu memberanikan bicara
“kau bisa bicara?sejak kapan?bukankah kau tak punya mulut?”
“ah, itu tidak penting, yang jelas besok aku tidak mau sekolah lagi.titik!”
Hanafi kembali terkejut
“tidak,tidak bisa. Besok itu UNAS terakhir. Ratusan anak akan datang lebih pagi dari biasanya. Tidak boleh ada yang alfa satu orang pun. Kalau tidak mau tidak lulus”
“ya,aku mengerti. Tapi percayalah padaku. Besok pagi kau tidak perlu Ujian.sebab, seluruh siswa tidak akan datang karena semua soal telah terisi dengan rapi. Kau tidak perlu bertanya siapa yang mengisinya, jadi besok pagi kita keperpustakaan kota, disana ada buku bagus aku ingin membaca setiap helai halamannya yang indah”
Hanafi tertegun
Pukul lima pagi hanafi bangun dikenakannya seragam putih-biru langitnya. Dikeranjang sepedanya ia letakkan tas dan buku pelajaran hari ini. Tak lupa dibawanya sebotol air mineral dan sebungkus biscuit untuk sarapan, namun ketika keluar, hanafi terkejut. Ternyata sudah ada ratusan siswa berada didepan gerbang rumah kosannya sedang menunggu.
“selamat pagi Fi, kami sudah siap menyerbu pusta” kata para siswa serentak
“ah, jangan main-main.kata siapa kita akan ke Pusta?”Tanya hanafi,keheranan.
Seorang siswa berkata,”kami semalam mendapat bisikan ghaib dari bajuku ini, bahwa pagi ini kita tidak usah ikut ujian,akan tetapi mengunjungi perpustakaan kota.wah,pasti menyenangkan keliling kota pakai sepeda bersama”
“betul Fi!”
Para siswa menjawab serentak
“O,baju saya semalaman berbicara,seperti itu kepada saya,” kata yang lain sambil menaiki sepedanya masing-masing
Hanafi kemudian menerangkan. tidak mudah memasuki kota, dengan seragam sekolah dan sepeda bisa di tangkap pamong praja.
Para siswa tersenyum tak peduli, sambil memegang setang sepeda,seorang siswa yang lain berbicara dengan lantang “menurut bisikan baju saya juga semalam, pagi ini akan ada keajaiban luar biasa,sekaligus kecerdasan buat kita semua, baju-baju kita telah berjasa selama ini menemani kita dibangku pendidikan, sekarang saatnya kita turuti keingginannya mengunjungi pusta”
“betul fi! Betul! Pusta menurut baju saya banyak buku-buku bagus dan berbobot”
Hanafi tak bisa menolak lagi, para siswa kemudian mengayuh sepedanya dengan riang gembira, kencang seperti para pembalap. Mereka menerabas angin pagi yang masih berkabut dan berembun, sepanjang jalan juga hanafi terkagum-kagum melihat pemandangan indah yang menakjubkan ditepi pantai yang bagaikan lautan awan memutih, indaah sekali.
“Ah,lukisan alam yang sempurna, maha besar gerangan yang menciptakan alam seindah ini ” bisiknya dalam hati.
Hanya dalam hitungan menit, ratusan siswa sudah tiba di Pusta, entah mengapa semangat dan tenaga mereka mendadak berlipat-lipat mengayuh sepeda, mereka menyandarkan sepeda kepagar perpustakaan yang dicat putih, petugas perpustakaan yang tengah senam pagi dihalaman perpustakaan terkejut.
“bagaimana ceritanya para siswa itu bisa tiba ke pusta sepagi ini, tidakkah mereka sekolah? Bagaimana kalau mereka cabut dari sekolah dan melarikan diri kesini?, Ah bikin malu daerah saja!” kata pimpinan perpustakaan marah…
Para security yang gagah mendadak layu,tertunduk. “mohon maaf…. Pak mohon izin kami amankan mereka”
“lanjutkan!”
Para security berlari keluar perpustakaan seperti harimau, gerakannya cepat sekali.
Dari jauh pamong praja siap membantu mengamankan ratusan siswa nakal ini dan mengintrogasi alasan dan sebab mereka berada dikota pada jam sekolah sepagi ini
“amankan pintu gerbang jangan sampai ada yang kabuur,,,” perintah kepala pamong
“siaaapppp” jawab pasukan
Dan apa yang dikatakan hanafi memang benar, tidak mudah memasuki kota, dengan seragam sekolah dan sepeda bisa di tangkap pamong praja. Buktinya sekarang mereka dikepung.
“jangan bergerak, satu langkah lagi kalian bergerak saya tembak” kata kepala pamong dengan wajah angker.
Para siswa tertawa
“pak,kami bukan pemberontak. Kami ini pelajar, hanya ingin mengunjungi perpustakaan.itu saja kok, pake ngancem-ngancem” celetuk seorang siswa
“kalian jangan cari masalah,coba lihat diluar sana, apa ada anak berseragam sekolah keliaran diluar saat ada jam sekolah, apalagi hari ini hari UNAS terakhir penentuan kelulusan, kalian malah main-main”hardik kepala pamong dengan nada melengking
Tririringgggg…….
Alarm hanafi berdering sudah jam empat pagi
Gubbrakkkghh….
“Wahh gue Cuma mimpi, untung UNAS masih sebulan lagi…”
Semoga gue lulus dan bisa mewujudkan keinginan bokap-nyokap gue, lulus dengan nilai terbaik dan usaha maksimal, berilah kemudahan gue dan teman-teman gue di indonesia dalam menjawab soal-soal yang akan di ujikan di UNAS besok ya Allah…
Waktunya shalat shubuh, gue harus siap-siap buat shalat shubuh ke masjid…
“hEhe…,ternyata gue ketiduran diruang tamu….;-)”
***
Untuk Aan adikku tersayang dan adik-adikku semua yang akan mengikuti UN. Semoga Lulus dengan Nilai yang memuaskan & dapat menempuh pendidikan yang terbaik untuk masa depanmu, kami selalu mendoakan dan merinduimu…
Written by : “Queen Hope”
Erna Ningsih Mps 2008 A

Selasa, 27 Oktober 2009

Satu hal yang takkan pernah terlupakan di akhir perjuangan ini bahwa aku akan mengalahkan Egoku sendiri untuk mewujudkan MY PLANING
I Bellieve I CAn